Hidupmu sebagai kontraktor ? bersyukurlah. Kontraktor adalah seseorang yang menyewah rumah/kontrakan/bedeng, sendirinya belum memiliki rumah sendiri atau telah mempunyai rumah sendiri namun tidak ditempati dengan berbagai alasan. Kita sepakati bahwa “kontraktor” merupakan warga sementara alias belum menetap.
Bagi kita yang telah mempunyai hunian sendiri namun tidak kita tempati sendiri mungkin banyak alasannya. Bisa jadi mereka merupakan perantau, sehingga rumahnya berada ditempat yang berbeda. Mungkin juga karena faktor terlalu jauh dengan pekerjaannya, sehingga ia memutuskan untuk ng-ontrak daripada pulang-pergi tiap hari kerumahnya atau apapun alasan lainnya. Hal tersebut diatas biasa kita temukan dikota-kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya. Artinya mereka tergolong kontraktor kelas menengah. Namun berbeda ceritanya ketika kita bahas dengan kontraktor yang sejati. Kontraktor sejati penulis mengartikan bahwa mereka yang benar-benar belum memiliki “papan” kepemilikan sendiri (hunian/rumah/gubuk). Kontraktor sejati ini sangat terbiasa dengan uang sewaan. Ada yang kontrator tahunan ataupun bulanan. Banyak kisah-kisah terjadi yang dialami para kontraktor sejati ini. Biasanya mereka adalah golongan orang-orang yang berpenghasilan pas-pasan. (Bukan pas butuh ada ya…!!). Terkadang disaat waktunya untuk pembayaran sewa disitu saya merasa sedih, loh kok saya yang sedih ! Sedih disini bagi kita kontraktor sejati yang apabila waktunya bayar namun belum siap sepeserpun uangnya. Apa yang akan kita lakukan??? Inilah tantangan musiman yang selalu datang yang dialami oleh kontraktor sejati. Mereka terus memutar otak (berpikir keras), terutama kalau yang berkeluarga, yaitu kepala keluarga yang dalam hal ini bertanggungjawab penuh. Tapi kita lihat, selalu ada solusi dibalik kesempitan yang dialami. Namun mari dikaji ulang lagi, solusi yang kita dapatkan tersebut apakah sudah dijalan yang benar dan baik serta halal? Disinilah penulis melakukan penekan bahwasannya “Halal, Baik dan Berkah” hal yang paling utama yang harus kita perhatikan dalam setiap solusi rejeki dan kehidupan kita. Percayalah bahwa pertolongan Allah itu selalu ada. Dan Allah sendiri yang menjamin semua itu. Dengan cara Sabar dan Sholat sebagai penolong kita. Lakukan itu! Percaya! Ya.. harus percaya dong!!! Kalo masih belum percaya mari kita lihat cerita nyata dibawah ini : [ Baca : Kisah Bocah Amat, 11 Tahun Tinggal Bersama Sang Ayah di Atas Bajaj ] Bagaimana dengan petikan dari cerita nyata yang diliput oleh Detik.com tersebut? 11 Tahun mereka tetap tegar dan anaknya pun tumbuh tanpa tak terlihat diwajahnya kekurang gizi ataupun kekurangn makan. Kenapa? Karena dalam agama Islam ada Zat yang Maha memtutar balikan hati dan pengatur segalah yang ada di Bumi – Langit dan seisinya, yaitu Allah SWT. Apa saja bisa terjadi jikalau Dia telah berkehendak. Maka dari itu kembali ke topik kontraktor tadi, bersyukurlah bagi kita pengontrak. Baik yang sejati ataupun yang kelas menengah. Jangan sampai mengeluh dengan hidup yang Anda jalani. Masih banyak diluaran sana yang saharusnya lebih bersedih. Karena mereka belum masuk sama sekali ke kategori kontraktor sejati apalagi ke kontraktor kelas menengah. Hidup Peng-Ontrak!! Merdeka !!!
0 Comments
|
Archives
November 2016
Categories |